BloggerDay 2023: Cara Menjaga Kredibilitas Blogger dengan KSA
Padahal yang membedakan blog dari media arus utama, terletak pada karakter blogger itu sendiri. Sebuah blog tidak bisa dilepaskan dari persona pemiliknya. Lantas, jika seorang blogger tidak lagi menonjolkan wawasan, kekhasan, dan keunikannya, mungkinkah blog hanya jadi ‘lipstik perusahaan’?
Blog dan blogger adalah dua hal yang berbeda tapi saling berkaitan. Bagi saya sendiri blog hanyalah sebuah media untuk menuliskan apapun yang ingin saya tuliskan. Semacam pengganti buku diary di masa lalu. Sementara blogger, secara harfiah merujuk pada orang yang melakukan kegiatannya di blog.
Pertanyaannya, apakah setiap orang yang menulis di blog bisa disebut sebagai seorang blogger?
Table of Contents
Blogger, profesi atau pekerjaan?
Ketika kisah seorang lulusan S2 yang menjadi ojek online viral di media sosial, banyak warganet yang memuji orang tersebut. Mereka mengatakan bahwa lulusan S2 tersebut adalah seseorang yang tidak malu untuk bekerja apa saja.
Tapi saya punya pandangan lain. Bagi saya sesungguhnya dia sedang 'merebut' satu kesempatan ojek online yang nggak mungkin bekerja di bidang lulusan S2. Seyogyanya, seorang lulusan S2 bisa mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya.
Setiap orang bisa memulai menjadi ojek online, tapi tidak semua orang bisa memulai menjadi project manager sebuah perusahaan misalnya.
Itulah yang membedakan antara profesi dan pekerjaan. Sebuah pekerjaan dikatakan profesi apabila membutuhkan keahlian khusus yang dihasilkan dari pendidikan dan atau pelatihan. Seenggaknya itulah yang saya simpulkan dari beberapa pendapat para ahli tentang definisi profesi.
Bagaimana dengan blogger?
Untuk memulai menjadi blogger saya kira tidak perlu pendidikan khusus. Setiap orang bisa memulainya. Dalam hal ini seseorang bisa langsung memilih platform blog dan membuat domain sendiri.
Kalau melihat parameter ini, blogger tidak bisa digolongkan sebagai profesi. Apalagi sebuah profesi biasanya memiliki asosiasi / perkumpulan resmi dan dalam kinerjanya 'dibatasi' oleh kode etik profesi.
Lantas apa yang 'membatasi' kinerja seorang blogger?
Jawabannya adalah diri sendiri. Sesuai dengan pembuka artikel ini bahwa sebuah blog tidak bisa dilepaskan dari persona pemiliknya, maka seorang blogger wajib punya komitmen terhadap diri sendiri dan blognya. Hal ini tujuannya demi kredibilitas blogger itu sendiri.
Cara menjaga kredibilitas diri sebagai seorang blogger
Terlepas apakah kamu menganggap blogger itu sebuah profesi atau pekerjaan semata, pada akhirnya apapun yang kita lakukan haruslah memiliki value. Nilai-nilai yang kita miliki dan junjung tinggi dalam setiap pekerjaan akan berujung pada kredibilitas kita.
Dan sebuah kredibilitas tidak bisa didapat begitu saja. Kita perlu membangunnya.
Setidaknya ada tiga aspek penting yang perlu kita perhatikan untuk membangun kredibilitas diri yakni knowledge (pengetahuan), skill (keahlian), dan attittude (sikap).
Ketika saya bekerja di Divisi Pendidikan & Pelatihan sebuah bank nasional, sebuah training yang saya rancang haruslah bisa meningkatkan ketiga aspek ini yang lebih sering dikenal dengan KSA.
Tanpa KSA, mungkin kita hanya remahan rengginang yang mudah terombang-ambing tertiup angin. Xixi.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan blogger untuk menjaga kredibilitas diri dari sudut pandang KSA:
Tingkatkan basic literacy skill set
Sebagai seorang blogger tentunya kita harus sudah khatam dalam hal basic literacy skill terutama membaca dan menulis. Seenggaknya sudah bisa membedakan penulisan 'di' sebagai imbuhan dengan 'di' sebagai kata depan.
Setelah itu kita bisa belajar hal baru lainnya secara konsisten. Misal soal kata baku dan tidak baku.
Ketika saya menulis 'Analisa Persaingan Film Lebaran 2016', ada satu blogger yang komentar bahwa penulisan yang benar adalah 'analisis' bukan 'analisa'. Dan sejak saat itu, saya sudah tidak menggunakan kata analisa lagi.
Atau ketika saya dikoreksi oleh editor tempat saya bekerja karena menulis kata 'sekedar' bukan ‘sekadar’.
Setelah dua kasus ini, setiap kali saya menemukan kata yang saya ragukan penulisannya, saya berusaha untuk cek di google dan memperbaikinya dengan penulisan yang benar.
Ya walau namanya juga manusia pasti ada salahnya, seenggaknya dalam satu tulisan yang terpublikasi salahnya nggak banyak-banyak amat.
Skill Set Up dengan gabung komunitas
Selain dikenal lewat tulisan, menurut hemat saya seorang blogger masa kini perlu juga untuk bersilaturahim dengan sesama blogger lainnya. Salah satu caranya adalah bergabung dengan komunitas.
Secara jumlah, komunitas blogger melimpah ruah baik yang hanya aktif di media sosial ataupun dibarengi di dunia nyata. Walau ya kadang orangnya itu-itu saja.
Saya sendiri nggak terlalu banyak gabung di komunitas blogger.
Salah satu komunitas yang saya turut aktif (sedikit) di dalamnya adalah Komunitas Bloggercrony Indonesia. Dengan empat program utamanya yakni BloggerHangout, BloggerPreneur, BloggerCare, dan BloggerView, Bloggercrony Community (BCC) sudah banyak membantu perkembangan blogging saya.
Begini ceritanya!
Ketika saya mengisi survei ‘Saling Dengar Suara’ bagian pertanyaan ‘Menurut kakak, hal yang paling berpengaruh terhadap diri saat bergabung dengan Bloggercrony?’, dari empat jawaban yang disediakan, saya memilih opsi ‘peningkatan sumber pendapatan’.
Upz! Jawaban ini bukan promo agar teman-teman bergabung dengan Bloggercrony semata-mata karena ingin meningkatkan pendapatan ya.
Tapi memang beginilah adanya. Bagi saya yang belum menjadikan blog sebagai sumber penghasilan utama, beberapa campaign yang ditawarkan BCC lewat program BloggerView memang menjadi tambahan pemasukan.
Program lainnya yang juga pernah saya rasakan manfaatnya adalah BloggerPreneur.
Secara resmi, saya memang belum tergabung dengan BloggerPreneur. Tapi saya pernah mengikuti IG Live-nya BCC bersama salah satu member BloggerPreneur.
Dalam IG Live tersebut, narasumber membahas bagaimana mengajukan sertifikasi halal bagi produk UMKM yang bisa menambah nilai jual produknya.
Nah, ilmu yang saya dapat dari narasumber dan dipadupadankan dengan hasil googling sangat bermanfaat bagi saya yang juga tengah berencana mengajukan sertifikasi halal untuk produk yang sedang saya jalankan.
Saya percaya setiap blogger punya pertimbangan sendiri ketika memilih
komunitas. Yang terpenting bagaimana komunitas dan anggotanya bisa saling
bersinergi dan memberikan manfaat.
Komunitas Bloggercrony memfasilitasi blogger Indonesia mengembangkan kualitas dirinya, membangun jejaring positif, meningkatkan produktivitas dengan menciptakan tulisan/konten yang informatif, bermanfaat dan inspiratif, serta berdaya mandiri dan profesional.
Selektif menerima tawaran job yang datang
Terus menerus meningkatkan basic literacy skill dan aktif berkomunitas, adalah dua cara untuk menjaga kredibilitas diri seorang blogger dalam hal knowledge dan skill.
Tapi satu aspek lain yakni attitude juga perlu diperhatikan. Persoalan attitude ini tidak semata diartikan sebatas melemparkan senyum terus ngambek saat nggak disenyumin balik. Eh, ini mah perkara selebgram vs artis ftv.
Lebih jauh dari itu, attitude seorang blogger berkaitan dengan sikap dan pendiriannya terhadap blog yang dikelola.
Cara terbaik mencuri hati adalah dengan karya, selanjutnya pertahankan dengan attitude. *Raja Lubis*
— IG: _RAJASINEMA (@rajasinema) February 17, 2016
Untuk mengawali bahasan ini, saya akan memulainya dengan pertanyaan 'perlukah jadi blogger omnivora?'.
Mengambil posisi sebagai omnivor, seorang blogger memang berpeluang mendapatkan cuan dari sumber yang tidak terbatas. Apalagi ketika sudah tahu dan mulai merasakan blog bisa menjadi sumber penghasilan, percayalah hal tersebut menjadi candu.
Bahkan mungkin banyak juga bermunculan blogger baru yang niat awalnya menjadi blogger memang ditujukan untuk menambah rupiahnya..
Salah? Ya kagak!
Sampai saat ini saya masih percaya bahwa blogger bukanlah ahli segala bidang. Apa yang dituliskannya biasanya terkait dengan minat, lingkungan, dan pekerjaan sehari-harinya. Dan jika dilakukan secara konsisten akan menciptakan kredibilitas bagi blogger itu sendiri.
Tapi kondisi dapur bisa mengubah segalanya.
Kita bisa saja menuliskan apa yang tidak kita sukai atau bahkan yang tidak ketahui sekalipun hanya karena dibayar. Dan itu nyata adanya. Alhasil tulisan yang dihasilkan kehilangan ciri khas si blogger. Bahkan tak jarang, dua puluh artikel yang dituliskan oleh dua puluh blogger berbeda, hanya menyajikan informasi yang sama dan dari sudut pandang yang sama pula.
Urusan ini memang dipengaruhi oleh dapur blogger yang berbeda-beda. Dan tentunya ini pun menjadi pilihan masing-masing blogger. And of course bicara masalah ini tidak akan selesai sampai Upin-Ipin dewasa. Hehe.
Pertanyaannya, apakah kredibilitas seorang blogger dipertaruhkan ketika ia menjadi blogger omnivora pemakan segala?
Jawabannya, tergantung siapa yang menilai. Mari kita bertanya pada brand/agency yang biasa menggunakan jasa blogger. Apakah mereka menyukai blogger seperti ini?
Silakan teman-teman yang berkecimpung di brand/agency bisa memberikan pendapatnya di kolom komentar!
Tapi saya masih percaya kalau kredibilitas seorang blogger ditentukan oleh attitude atau sikapnya dalam menyeleksi setiap tawaran yang datang.
Dan terkait hal ini, setiap blogger pasti punya batasan tersendiri baik itu tertulis dalam blognya maupun hanya sebagai bentuk komitmen terhadap diri sendiri.
Sebagai contoh, sampai saat ini saya belum pernah menerima kerjasama mengulas produk rokok karena di kehidupan yang fana ini saya memang tidak merokok. Bagaimana mungkin pembaca akan percaya tulisan saya tentang rokok?
Tapi batasan tentang rokok nggak saklek demikian. Saya masih bisa berkompromi dengan produk rokok semisal mempromosikan suatu event yang disponsori oleh perusahaan rokok selama produknya tidak menjadi highlight.
Contoh lain ketika saya mendapat tawaran untuk menjelekkan kompetitor. Apapun produk dan jasanya, jika tugas utamanya adalah menjelekkan usaha/orang lain, saya tidak akan menerimanya. Lha emang ada? Ada kok!
Beberapa kali saya mendapat tawaran untuk menjatuhkan citra orang lain. Biasanya tawaran seperti ini berbau politik. Tapi saya enggak benci sama politik. Hanya kalau boleh memilih, saya lebih menyukai tawaran pekerjaan yang glorifikasi keberhasilan seorang tokoh politik, daripada yang menjelekkan tokoh lainnya.
Itu contoh sederhana saja sih bagaimana kita memiliki sikap terhadap tawaran yang datang. Dan sebagai seorang blogger yang memiliki sikap, tak perlu menyesal jika memilih untuk tidak menjadi omnivor.
BloggerDay 2023, konsep berbeda dengan keseruan yang sama
Kick off BloggerDay 2023/instagram.com/@bloggercrony |
Untuk acara yang dinisiasi oleh komunitas, bisa saya bilang BloggerDay adalah hajatan blogger paling besar. Saya belum pernah mengikuti silaturahim akbar sesama blogger seseru BloggerDay yang diselenggarakan Bloggercrony.
Sebagai informasi, hajatan BloggerDay 2023 merupakan penyelenggaraan yang ketujuh kalinya dalam rangka memeringati perayaan ulang tahun ke-8 Bloggercrony.
Diselenggarakan pada Jumat tanggal 24 Februari 2023 melalui zoom meeting dan diikuti oleh 100 blogger terpilih.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang berlangsung hingga 7 jam, gelaran BloggerDay 2023 hanya berlangsung dua jam saja. Durasi yang singkat, memang membuat BloggerDay 2023 nggak sepadat tahun lalu.
Secara pola masih sama, BloggerDay 2023 berisi perkenalan + materi dari narasumber + bagi-bagi hadiah.
Materi Kak Away yang (selalu) bergizi dan baru
Dari sisi narasumber, BloggerDay 2023 hanya menghadirkan Kak Anwari Natari atau yang akrab disapa dengan Kak Away. Kak Away yang juga pengawas Bloggercrony ini berbicara bagaimana positioning blogger masa kini yang perlu ditunjang dengan skill lain selain menulis.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, kalau kemampuan literasi dasar sudah menjadi hal wajib yang perlu dikuasai oleh blogger. Tapi di masa kini, menurut Kak Away, blogger juga perlu mengikuti perkembangan zaman.
Di era media sosial yang berkembang pesat setiap harinya, seorang blogger juga perlu adaptasi dengan perkembangan tersebut demi optimasi blognya. Misalnya menggunakan platform instagram untuk melakukan micro blogging yang didalamnya terdapat CTA (Call to Action) mengarahkan pengikut untuk membaca informasi lebih lanjut di blognya.
Sementara di sisi kehidupan nyata alias offline, blogger juga perlu punya skill lain semisal interpersonal skill.
Walau ada banyak yang berkata kalau blogger bekerja dalam sunyi hanya depan laptop, tapi tak jarang untuk mendapat bahan tulisan, seorang blogger masa kini harus berhadapan dengan orang lain.
Tentunya kemampuan menulis saja tidak cukup. Blogger juga perlu berlatih
bagaimana seni berkomunikasi dengan orang lain. Kak Away pun menambah
skill lain yang perlu dikuasai blogger adalah …….. *ilang sinyal*.
Sesi utama kick off BloggerDay 2023, #SkillSetUp bareng Kak Away/instagram.com/@bloggercrony |
Yaaach, pembicaraan bersama Kak Away terpaksa dihentikan oleh Kak Wawa karena rangkaian BloggerDay 2023 ini dibuat berbeda. Acara BloggerDay 2023 nggak begitu saja berakhir setelah zoom meeting selesai. BloggerDay 2023 berlanjut ke acara offline yakni Fun Camp di kawasan Pancawati, Bogor.
Ibarat film, zoom meeting BloggerDay 2023 ini baru semacam teaser saja yang panitia menyebutnya dengan kick-off meeting. Jadi ya wajar saja kalau belum menyeluruh.
Tapi sebagai sebuah teaser, kick-off BloggerDay 2023 cukup sukses mengundang penasaran peserta untuk menggenapkan rangkaian acara di Fun Camp. Walau sedih, karena saya belum bisa bergabung. Hiks 😭
Masih bertabur hadiah
Belum apa-apa, saya sudah terpilih menjadi 1 dari 12 peserta yang paling cepat join zoom meeting. Agak kaget sebetulnya, karena saya merasa sudah telat gabung walau saya gabung setengah jam sebelum acara.
Saat itu saya tengah berada di luar kota (Bandung). Selesai bekerja pukul enam sore, saya langsung mencari penginapan agar bisa segera menggelar laptop.
Tiba di penginapan jam setengah tujuh malam, langsung sat set sat set check-in dan buka laptop lalu baca panduan yang dikirim panitia dengan seksama. Kemudian join zoom meeting dan menunggu approval. Barulah salat Magrib sambil menunggu acara dimulai.
Dengan keadaan serba terburu-buru, (tapi juga ini bentuk komitmen waktu terhadap BloggerDay 2023), rupanya saya masih jadi peserta yang paling cepat join zoom. Alhamdulillah disyukuri saja.
Kadang pikiran saya aneh memang. Mungkin karena kebiasaan nonton selalu standby 30 menit sebelum pintu teater dibuka, jadi kalau baru tiba beberapa menit sebelum acara tuh selalu ngerasa telat. Xixi.
Selain dapat hadiah kejutan dari peserta tercepat, saya terpilih juga menjadi salah satu pemenang survei 'Saling Dengar Suara'. Alhamdulillah hadiahnya sudah mendarat dengan mulus di e-wallet.
Tapi sesungguhnya, hadiah-hadiah yang dijanjikan oleh Bloggercrony bukanlah alasan utama saya mengikuti BloggerDay 2023. Utamanya agar saya bisa mengisi blog dengan tulisan baru. Xixi.
Happy Anniversary #8thBloggercrony. Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya dalam penyelenggaraan BloggerDay, saya ucapkan terima kasih kepada BCC telah menemani blogger bertumbuh dan berkembang.
Semoga BCC tetap kompak dan terus menerus memberikan hal positif bagi perkembangan blogger Indonesia.
Bloggercrony Community
- Blogging
- Networking
- Empowering
Fasilitator untuk blogger dalam meningkatkan kualitas dirinya dan menggali potensi dirinya untuk terus berkembang sebagai pribadi dan sebagai blogger khususnya dan sebagai netizen secara umum. Baik dalam kegiatan online, maupun offline
BCC Squad yang sudah pernah ikut BloggerDay boleh dong bagikan suara dan
pengalamannya di komentar!