Tiba-tiba saja nggak ada reaksi saat saya tap kartu Flazz BCA di pintu masuk gerbang tol. Seketika panik karena nggak mungkin muter balik. Plus juga ada perasaan nggak enak karena sudah menyebabkan antrean lebih lama bagi mobil di belakang saya.
Segera saya pencet tombol bantuan. Petugas pun datang menghampiri. Dan memang kartu Flazz saya tidak bisa terbaca. Petugas menyarankan untuk menggunakan kartu yang lain.
Untungnya, saya masih punya kartu mandiri e-money. Yang penting bisa tap dan masuk dulu ke tol. Urusan top-up saldo bisa dilakukan kemudian di rest area.
Karena masih penasaran, saya coba cek Flazz di handphone. Ya, ternyata memang tidak bisa terbaca. Alias tidak ada reaksi apa-apa saat kartu ditempelkan ke belakang handphone yang memiliki fitur NFC.
Ada kemungkinan kartu Flazz saya memang rusak.
Yang saya pikirkan adalah gimana caranya memindahkan saldo Flazz BCA yang tersisa, mengingat saya baru saja top up sejuta rupiah. Sayang saja, kalau gara-gara kartu tidak terbaca, sisa saldo tidak bisa digunakan.
Saya langsung menghubungi admin media sosial bank BCA dan blu by BCA Digital untuk menanyakan hal ini.
Oia, kenapa saya mention akun blu, karena Flazz yang saya punya memang special edition yang diterbitkan oleh blu.
Nggak berselang lama, kedua admin merespons dengan sangat baik. Saya baca dengan seksama langkah-langkah apa saja yang harus saya lakukan.
Flazz BCA dengan logo lama (kiri), Flazz blu dengan logo baru (kanan)/Raja Lubis |
Dan inilah pengalaman saya mengganti kartu Flazz BCA yang rusak, tanpa khawatir saldo akan hilang.
1. Persiapkan dokumen/barang yang dibutuhkan
Sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh admin media sosial BCA, untuk mengganti kartu Flazz yang rusak saya perlu mempersiapkan beberapa hal. Yakni identitas diri (KTP), kartu ATM BCA, buku tabungan BCA, dan tentunya kartu Flazz yang rusak itu sendiri.
2. Datang ke cabang BCA terdekat
Setelah semua dokumen yang dibutuhkan siap sedia, saya mengunjungi cabang BCA terdekat. Nggak sulit untuk menemukan kantor cabang BCA, karena cukup tersebar di banyak titik khususnya di kota tempat tinggal saya sekarang.
Seperti biasa, begitu tiba di bank BCA, saya disambut oleh satpam dengan penuh kehangatan. Sudah bukan hal yang rahasia lagi, kalau satpam BCA ini pemegang tahta tertinggi dalam dunia 'per-satpam-an'. Ya saking ramahnya. Hehe.
Pak Satpam menanyakan perihal kebutuhan yang akan saya lakukan. Lalu saya jawab bahwa saya pengin mengganti kartu Flazz yang rusak.
Kemudian oleh satpam diarahkan ke Customer Service dengan mengambilkan nomor antrean.
Oia, kalau permasalahan-permasalahan yang bisa diselesaikan oleh mesin, biasanya satpam dan petugas lainnya bisa segera membantu. Sehingga tidak perlu antre untuk ketemu customer service.
Berhubung masalah penggantian kartu Flazz belum bisa diselesaikan secara mandiri lewat mesin, jadi harus bertatap muka dengan customer service.
Untungnya, saya tidak mengantre karena memang customer service sedang kosong. Jadilah begitu dapat nomor antrean, saya langsung bisa ke meja customer service.
Saya dilayani oleh customer service, sebut saja Mawar,
eh Ibu Qori.
Singkat cerita, saya menjelaskan kebutuhan dan kronologi soal kartu Flazz yang rusak itu.
Ibu Qori memeriksa kartu Flazz saya seraya bertanya apakah masih ingat saldo terakhir. Tentu saya masih ingat, walau tidak persis secara detailnya. Seingat saya masih tersisa 900 ribuan.
Hasil pemeriksaan, terdapat kerusakan mesin di dalam kartu Flazz sehingga tidak bisa terbaca ketika melakukan transaksi tap. Tapi kartu masih bisa digunakan jika menggunakan chip emas seperti transaksi belanja di Indomaret.
Ibu Qori menawarkan dua pilihan. Apakah kartu Flazz akan diganti atau tetap menggunakan kartu lama tapi hanya bisa digunakan untuk transaksi dengan chip.
Ya tentu saya memilih penggantian saja.
Kemudian Ibu Qori membuatkan form keluhan yang ia isi sendiri. Saya hanya tinggal periksa ulang dan tanda tangani saja.
Nampaknya, saya nggak perlu banyak basa-basi menjelaskan bagaimana pelayanan
Ibu Qori selama proses penanganan keluhan. Pokoknya sejauh pengalaman saya
bersama bank BCA, service excellent mereka luar biasa.
3. Ganti kartu Flazz baru
Karena sistem e-money itu tak bertuan, jadi saldo yang tersisa tidak bisa ditransfer ke kartu Flazz yang baru.
Lalu? Tenang, saldo nggak akan hilang!
Sisa saldo yang tersisa akan dicairkan ke rekening BCA yang kita punya yang dicantumkan dalam form keluhan. Selanjutnya saldo tersebut akan menjadi saldo tabungan BCA yang bisa digunakan kembali untuk top-up Flazz baru atau kebutuhan lainnya.
Saya sempat bertanya, gimana kalau pemilik Flazz tidak memiliki rekening BCA? Ternyata, pemilik Flazz yang tidak memiliki rekening BCA akan diarahkan untuk membuka rekening BCA sebagai rekening pencairan sisa saldo Flazz.
Tapi menurut Ibu Qori, sejauh ia menangani kasus penggantian Flazz, semua pengadu sudah memiliki rekening BCA.
Oia, untuk biaya penggantian kartu Flazz baru dikenakan biaya sebesar Rp30.000 (hanya kartu tanpa saldo). Tapi ini nggak wajib. Kita masih bisa memilih mengganti kartu Flazz atau hanya refund saldo saja.
Saya memilih hanya refund saldo saja karena saya masih memiliki stok kartu Flazz blu by BCA Digital.
4. Tunggu refund saldo dalam 7-14 hari kerja
Setelah menentukan apakah mau penggantian Flazz baru atau refund saldo saja, kartu Flazz lama akan digunting oleh customer service di depan kita. Dan hanya menyisakan nomor kartunya saja sebagai bukti pendukung form keluhan.
Setelah form keluhan selesai, ibu Qori menginformasikan bahwasanya saldo akan masuk ke rekening BCA dalam 7-14 hari kerja. Jadi silakan ditunggu saja.
Sembari mencerna semua informasi, saya mengingat-ingat lagi. Kok buku tabungan BCA nggak terpakai ya selama proses penanganan keluhan.
Jadi yang terpakai hanya KTP sebagai identitas diri dan kartu ATM yang berfungsi untuk mencocokkan data rekening. Untuk tahu nomor rekening BCA, mereka nggak perlu nanya langsung atau melihat buku tabungan. Cukup dengan kartu ATM yang sudah terkoneksi dengan sistem mereka.
Baiklah. Karena sudah tanggung membawa buku tabungan, akhirnya saya cetak mutasi saja di buku menggunakan mesin yang tersedia di cabang.
Ternyata sudah lebih dari setahun saya tidak mencetak mutasi transaksi di buku tabungan. Ya iya sih, zaman sekarang emang fungsi buku tabungan tuh udah nggak urgen lagi. Soal mutasi transaksi bisa dicek langsung secara real time di aplikasi mobile banking.
5. Pergi dari cabang BCA
Setelah menyudahi segala aktivitas di cabang BCA, saya pun pamit. Eaa... Maksudnya pergi dan melanjutkan aktivitas.
Rasanya happy jika masalah bisa terselesaikan dengan pelayanan yang sangat baik.
Semoga pengalaman saya bisa membantu teman-teman yang ingin mengganti kartu
Flazz BCA yang rusak atau tidak terbaca, tanpa khawatir kehilangan saldo.
Tulisan ini murni dari pengalaman pribadi. Tidak sedang bekerjasama dengan BCA/blu ataupun disponsori kompetitor.