Untuk informasi seputar review film dan info perfilman, silakan kunjungi RajaSinema

Kolonial Guest House, Penginapan Terbaik di Kadipaten Majalengka

Berada di titik akses strategis, Kolonial Guest House bisa jadi pilihan menginap low budget di Majalengka

Masih dalam serial mengulas hotel atau penginapan budget rendah, kali ini saya akan mengulas salah satu penginapan yang berada di Kadipaten, Majalengka.

Wilayah Kadipaten yang ditandai dengan sebuah tugu, secara administratif masuk wilayah Kab. Majalengka. Tapi Kadipaten termasuk titik yang strategis. Ia menjadi perbatasan langsung dengan Sumedang dan juga akses ke Indramayu, Cirebon, dan perkotaan Majalengka.

Oleh karena itu, ketika saya melakukan perjalanan dinas ke Indramayu, saya lebih memilih menginap di Kadipaten. Soalnya, sulit sekali mencari hotel di daerah Indramayu yang harganya di kisaran 200 ribuan.

Paling murah saya pernah menginap di D'Nisa Guest House Syariah Indramayu dengan harga 230 ribu per malam. 

Sebetulnya ada juga Hotel Garuda yang lebih murah sekitar 190 ribuan. Dan hotel ini memang sudah populer di kalangan sales. Jadi para sales atau supir yang dinas ke Indramayu, kebanyakan menginap di hotel Garuda.

Tapi ya berhubung rute saya kali ini Indramayu dan Majalengka, jadi saya memilih penginapan yang berada di tengah-tengah saja yakni Kolonial Guest House

Semalam di Kolonial Guest House Majalengka

Sesuai namanya, bangunan ini memang peninggalan Belanda. Menurut keterangan resepsionis, bangunan ini dulunya merupakan sebuah klinik bersalin. Dan oleh pemilik sekarang dialihfungsikan menjadi penginapan. 

Dan ini pengalaman saya menginap semalam di Kolonial Guest House, sebagai referensi teman-teman jika berkunjung ke Majalengka dan sekitarnya.

Harga dan tipe kamar

Penampakan dalam kamar tipe deluxe/Raja Lubis

Kolonial Guest House punya dua tipe kamar yakni standar dan deluxe. Harga on the spot untuk tipe standar adalah 150 ribu dan 185 ribu untuk tipe deluxe.

Pastinya setiap kali saya memesan hotel atau penginapan low budget, saya nggak langsung memesan via aplikasi. Saya pasti survei dulu ke lokasi dan melakukan showing room.

Ketika saya melakukan showing room, saya suka dengan keramahan dan kejujuran resepsionis yang saat itu menemani saya. Satu per satu kamar yang kosong ditunjukkan dan dia juga informasikan kekurangannya.

"Kalau yang ini, AC-nya kurang dingin"

"Kalau yang ini, nggak ada water heater-nya".

Beneran, jarang banget resepsionis yang jujur seperti ini. Dan buat saya itu bagus. Karena kalau kita sudah tahu apa kekurangannya, dan kita deal untuk menginap di tempat tersebut, artinya kita nggak punya hak lagi buat komplain masalah kekurangan yang sudah disebutkan. Kan sudah accepted.

Setelah showing room, akhirnya saya memilih tipe kamar deluxe saja. Alasannya, karena tipe standar rata-rata kamarnya nggak begitu luas. Dan juga desain interiornya berbeda-beda antara satu kamar dengan kamar yang lainnya. Mungkin dulunya bekas poli atau ruang apa gitu, jadi ukuran tiap ruangan bisa berbeda.

Saya lakukan pemesanan lewat aplikasi RedDoorz karena Kolonial Guest House bekerjasama dengan RedDoorz. 

Tapi sebaiknya ditanyakan dulu saja ke resepsionis aplikasi mana saja yang masih bekerjasama. Karena kebanyakan di aplikasi macam booking.com, RedDoorz, dan Oyo, banyak hotel yang masih terpampang di database aplikasi tapi sebetulnya tidak lagi bekerjasama.

Daripada udah bayar tapi ditolak hotel, dan uang refund pun sulit kembali?

Di aplikasi RedDoorz saya mendapat harga final 155 ribuan saja untuk tipe deluxe. Lumayan jauh lebih hemat dibanding bayar tunai langsung ke resepsionis.  

Harga di aplikasi terkadang sangat fluktuatif, bisa lebih murah dari harga tunai atau bahkan melebihi 

Fasilitas kamar

Kolonial Guest House hanya punya beberapa kamar saja untuk tipe deluxe. Kalau nggak salah hitung hanya empat kamar saja. Dan posisinya berada di bagian depan penginapan.

Saya mendapat kamar deluxe sebelah resepsionis. Well, begitu masuk saya suka karena areanya luas. Satu hal saja sih, kenapa pilih kamar yang agak luas. Agar kalau pas salat nggak dukdek dengan kasur, atau harus geser-geser kasur demi mendapat space yang luas. 

Colokan aman/Raja Lubis

Sementara untuk fasilitas dalam kamar, saya kira cukup lengkap. Berikut kelengkapan fasilitas kamar Kolonial Guest House Majalengka:

Fasilitas dalam kamar
AC

Televisi Kecil, gambar semutan
Colokan Sudah tersedia steker, jadi nggak perlu bawa colokan sendiri
Wifi Good, speed bagus
Mineral Water
Teh/Kopi Ada dispenser air panas. Tapi kalau mau ngopi sebaiknya beli saja, 5 ribu saja kok
Meja/Kursi
Lemari
Snack/Mini Bar

Sandal
Lainnya

Selama menginap di Kolonial Guest House nggak ada masalah berarti sih. Hanya saja saya perlu infokan, kalau lokasi penginapan ini tepat berada di sebelah masjid.

Dari jam tiga pagi, sudah terdengar suara lantunan ayat suci Al-Quran hingga tiba adzan Subuh. Dan setelah Subuh masih dilanjut. Sampai saya check-out sekitar jam setengah sembilan pagi, masjid masih melantunkan ayat suci Al-Quran dengan speaker luar.

Fasilitas toiletris
Sabun
2in1 dengan sampo, sachet-an
Sikat Gigi
Pasta Gigi
Handuk Bawa handuk sendiri ya
Shower
Wastafel
Closet Duduk
Water heater
Lainnya


Area mandi pun cukup luas/Raja Lubis

Harga dan fasilitas bisa saja berubah. Ulasan ini adalah pengalaman menginap pada periode Januari 2023

Informasi lain tentang Kolonial Guest House yang wajib kamu tahu

Ada beberapa informasi lain yang mungkin bisa jadi pertimbangan kamu ketika memutuskan menginap di Kolonial Guest House Majalengka.

1. Penginapan tidak memiliki restoran. Untuk makan malam bisa ke sekitar Tugu Kadipaten. Banyak ditemui pedagang. Saya makan di warung nasi rames dengan menu nasi + ikan 'masuk angin' + orek tempe harganya 17 ribu.

2. Tempat parkir sangat luas. Depan penginapan, masih terbentang luas yang bisa diisi oleh banyak mobil. Parkir motor pun tersedia di halaman belakang. Info dari resepsionis gerbang utama akan dikunci pada jam 12 malam..

Halaman depan yang luas bisa digunakan untuk parkir mobil/Raja Lubis
Sementara halaman belakang bisa digunakan untuk parkir motor/Raja Lubis

3. Resepsionis sangat helpful dan enak diajak ngobrol. Sangat Sunda pisah lah alias someah. 

Akses dan lokasi Kolonial Guest House 

Kolonial Guest House ini beralamat di Jl. Brawijaya No. 01 RT. 04 RW. 08 Desa Kadipaten Kec. Kadipaten Kab. Majalengka, Jawa Barat. 

Lokasinya memang agak sepi dan minim lampu penerangan. Di depan hotel ada warung kelontong yang menjual berbagai kebutuhan. Bisa nongkrong sambil ngopi-ngopi juga.

Tapi kalau mau suasana agak ramai, jalan dikit saja ke arah Tugu Kadipaten.

Kesimpulannya, dengan harga 150 ribuan via aplikasi, Kolonial Guest House masih jadi pilihan utama kalau sedang bepergian ke Majalengka.  Masih pengin jajal hotel atau penginapan lainnya sih untuk perbandingan. 

Nah, segitu dulu saja pengalaman menginap semalam di Kolonial Guest House Majalengka. Kalau kamu punya pengalaman menginap di sini, jangan ragu untuk berbagi di komentar ya. 

Dan sampai jumpa di ulasan hotel-hotel berikutnya. 

Tulisan ini murni dari pengalaman pribadi. Tidak sedang bekerjasama dengan Kolonial Guest House ataupun disponsori kompetitor.

Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

18 comments

  1. Nginep di tempat bangunan klasik kayaknya asik banget ya, selama ini saya nginep di hotel yang bangunannya modern.

    -Dayu Anggoro
    1. Kalau buat saya sama saja, yang penting aman dan nyaman untuk istirahat.
  2. Selalu senang melihat hotel dengan bangunan lama seperti ini. Vibe jadulnya dapat banget. Kapan-kapan main ke Majalengka bisa kali menginap di Kolonial guest house ini. Yang penting buat saya mah ada water heaternya. Hehehe.
    1. Silakan. Water heater buat mandi pagi biar nggak kedinginan.
  3. Ikan 'masuk angin' ini tuh ikan kembung ya, Bang? Ahahaha ....

    Senang banget kalau ketemu sama tim hotelier yang jujur gini menjelaskan apa saja kekurangan dari setiap kamar yang tersedia buat calon pengunjungnya. Kan jadi nyaman juga bisa pilih dan menerima kekurangan kamar setelahnya. Baru eungeuh kalau kadang data di platform pemesanan penginapan budget tuh nggak selalu update. Enak go show sih ya kalau pesan guest house begini.
    1. Anda betul menebak nama ikan, ambil sepedanya. #eh

      Nah, saya suka dengan kejujurannya. Ya mending langsung cek di lokasi saja kalau untuk penginapan low budget.
  4. Sesuai dengan namanya, bangunan nya juga terlihat bangunan tempo dulu. Tapi yang jelas meskipun gak pake ac, di Kadipaten belum sepanas kota Cirebon hehehe jadi masih aman
    1. Ya, Cirebon mah panasnya nampol
  5. Wow beruntungnyaaa.. jarang sekali petugas hotel yg jujur seperti ituu...

    Dengan harga segitu worth it untuk istirahat...
    1. Alhamdulillah.
  6. Wah, seneng deh kalau staff hotelnya jujur sama kondisi kamar, apalagi staffnya juga ramah, ya. Bangunannya sama bagian dalam dan interiornya berasa tempo dulu banget. Kamarnya luas, rate kamarnya juga terjangkau, ya. TVnya aja yang agak kecil kalau menurutku.. :)
    1. Alhamdulillah. Kalau TV memang tv jadul, dan aku juga merasa terlalu kecil.
  7. Aku tu selalu mikir, kang.. kalau ke daerah Jabar, semuanya mestiii sopan, ramah dan jujur. Jadi berasa uang kita tuh berharga banget buat mereka. Jadi mereka no fake-fake.

    Btw, ikan masuk angin teh naon?
    1. Mungkin sudah dari nenek moyangnya, sopan-sopan.

      Hayo tebak, biar dapat sepeda.
  8. Staf hotel yang nice servis dan jujur itu rezeki banget kalau nginap di hotel. Syukur jika bertemu dengan mereka. Btw, interior hotelnya sesuai dengan namanyaa heheh
    1. Yes, sepakat!
  9. untuk guest house menurutku ini cukup memuaskan, sesuai dengan harganya dan aku setuju mas bahkan lebih apresiasi dengan penginapan yang sudah informasi kekurangan sebuah kamar di depan sehingga kita sebagai tamu tidak merasa kecewa dan ada pilihan bila memang tidak berkenan
    1. Setuju banget.
Terima kasih sudah berkunjung ke RajaLubis. Tinggalkan jejak dengan mengisi kolom komentar yang ada. Kami tidak memoderasi kolom komentar, jadi silakan re-cek kembali sebelum berkomentar. Hindari komentar dengan memberikan link hidup, sapaan yang salah, dan atau kata-kata kasar.