Berfoto bersama seusai workshop/doc. Dede Diaz |
Dua hari sebelum acara sebuah festival film terbesar di Bandung, saya masih kebingungan menentukan outfit apa yang akan dipakai. Meski ini bukan kali pertama saya nge-MC di acara festival ini, tapi tetap saja ada perasaan bingung.
Format acaranya sendiri serius tapi santai. Makanya para tamu undangan dipersilakan menggunakan dress code yang smart causal. Meski kental dengan suasana etnik, para tamu tidak terlalu diberatkan dengan pakaian tradisi yang heboh dan wow.
Tentunya MC nggak mungkin sama banget dengan para tamu undangan.
Setelah berpikir keras dan menghubungkan dengan tema acara, saya memilih atasan batik dan celana bahan.
Batik yang saya beli berwarna merah menyala karena sesuai dengan tema acara yang bernuansa kebangsaan. Sementara celana bahan yang saya gunakan berwarna hitam.
Awalnya pengin menggunakan outfit merah-putih. Tapi setelah saya coba kombinasi batik merah dan celana putih, saya merasa nggak cocok. Nampaknya saya tidak terlalu percaya diri menggunakan celana putih polos.
Lalu kombinasi tersebut saya tukar. Menggunakan celana merah dan atasan putih bercorak. Kemudian ngaca, saya merasa terlalu mencolok juga.
Belajar mix and match warna bareng Teh Arty
Kebingungan saya soal memilih dan memilah outfit untuk MC, takkan terjadi jika sebelumnya saya sudah kenal dengan Teh Arty Ardiwinata, seorang "Image & Color Analyst".
Tapi tentunya nggak ada kata terlambat untuk sebuah ilmu.
Dalam sebuah kesempatan workshop yang diadakan Blogger Bandung dengan tema "Colorful Personal Branding for Blogger", saya banyak mendapat insight soal warna. Yang bisa banget saya aplikasikan ke depan dalam aktivitas sehari-hari.
Kenalan dengan undertone skin color
Teh Arty memulai penjelasannya dengan undertone skin color. Apa itu? Sederhananya undertone skin color itu adalah warna alami di bawah permukaan kulit.
Dikutip dari berbagai sumber, undertone skin color ini terbagi menjadi tiga yakni "warm", "cool", dan "neutral".
Untuk mengetahui apa undertone skin color kita, harus melalui serangkaian tes. Begini tesnya:
Saya duduk menghadap cermin. Kemudian Teh Arty memasangkan semacam kain di bawah leher saya. Kain pertama berwarna gold dan kain kedua berwarna silver.
Kedua kain tersebut dicoba bergantian sembari melihat perubahannya di cermin. Apa indikatornya? Coba dilihat warna apa yang membuat flex kulit terlihat memudar, mata lebih bersinar, dan atau kantung mata tersamarkan.
Menentukan undertone skin color, inframe: aku dan Teh Arty |
Setelah mencoba beberapa kali, saya dan Teh Arty sepakat kalau kain kedua berwarna silver yang paling cocok dengan saya. Nah, kain silver itu bermakna cool.
Jadi undertone skin color saya adalah cool. Jika teman-teman lebih merasa bersinar dengan warna gold, artinya undertone skin color teman-teman adalah warm.
Sementara bagian neutral tidak terlalu dibahas karena neutral ini bisa dipakai siapa saja. Hitam dan putih termasuk yang netral. Sehingga Teh Arty hanya menggunakan dua jenis undertone skin color agar kita benar-benar bisa memaksimalkan penampilan kita.
Memilih season color
Tes tidak selesai hanya di pemilihan undertone skin color saja. Selanjutnya Teh Arty menjelaskan soal season color.
Sesuai namanya, season color ini terdiri dari 4 kelompok warna yang dinamai dari empat musim yang ada di dunia. Setiap kelompok musim punya berbagai palet warna.
Untuk tim warm, season color yang digunakan adalah "autumn" dan "spring". Sementara untuk tim cool, yang digunakan adalah "summer" dan "winter".
Cara tesnya sama. Palet season color tersebut dipasang kembali di bawah wajah, kemudian hasilnya dilihat lagi di cermin.
Setelah mencoba beberapa kali, kembali saya dan Teh Arty sepakat kalau yang paling cocok dengan saya adalah kombinasi warna yang ada di season color winter.
Menentukan season color |
Memangnya ada warna apa saja di season color winter?
Saya termasuk yang tidak bisa membedakan jenis-jenis warna. Saya tahunya warna primer saja. Semisal biru, ya saya sebutnya biru saja. Padahal biru langit cerah, biru telur asin, biru bulao, hingga birunya cinta kita, pasti berbeda. Eaaa...
Di season color winter ini ada beberapa warna yang bisa saya gunakan seperti black, charcoal, hot pink, true red, burgundy, mint, lemon, turquise, pine green, royal blue, purple, navy blue, olive, robin's egg, fire engine, dan chocolate.
Hayo, ada yang bisa membayangkan warna-warna di atas?
Makan siang di Moritz Smart Bandung Hotel
Sebetulnya, di workshop ini saya bertugas menjadi MC. Ya biasa, sudah beberapa kali dipercaya oleh Blogger Bandung untuk membawakan acara-acara yang mereka selenggarakan.
Jadi pastinya saya harus datang lebih awal dibanding para peserta. Karena saya harus briefing, ngobrol dulu dengan narasumber, hingga mengisi perut agar nyaman saat melaksanakan tugas.
Minggu, 17 November 2024, pukul 10:30 WIB saya sudah tiba di Moritz Smart Bandung Hotel, tempat workshop diselenggarakan.
Saya tiba berbarengan dengan salah satu pengurus Blogger Bandung. Tak lama kemudian disambut oleh seorang lelaki muda yang menjabat sebagai marcomm di hotel tersebut.
Dalam suasana hujan yang rintik-rintik kemudian membesar, kami langsung menuju ke lantai 5 area restoran.
Dari ketinggian lantai 5 yang dipenuhi dinding kaca, saya bisa melihat view Cihampelas, Bandung, yang diguyur hujan.
Banyak orang yang bilang, bahwa Bandung menjadi estetik di kala hujan. Untuk daerah Cihampelas saya bisa mengaminkan itu, tapi tidak untuk wilayah Kopo, haha.
Saya pun berjalan-jalan, menikmati desain arsitektur yang menarik, unik, dan berbeda dari hotel yang mengusung konsep smart-friendly lifestyle ini.
Karena sudah lapar, saya pun memilih duduk di salah satu meja yang terdiri dari empat kursi. Pas lah untuk kami bertiga, sembari menunggu satu lagi pengurus Blogger Bandung yang sedang dalam perjalanan.
"Apa yang menjadi menu favorit di sini?", saya pun bertanya ke pelayan restoran yang menghampiri saya.
"Kita ada soto khas MOMO", jawab pelayan perempuan tersebut dengan ramah.
Saya menghemat waktu dengan tidak membulak-balik buku menu, dan langsung memilih soto khas MOMO Restaurant sebagai amunisi untuk makan siang.
Sembari menunggu pesanan saya datang, dengan seksama saya mendengarkan obrolan marcomm yang terasa sangat antusias dalam menjamu (saya) tamunya.
Darinya, saya mendapat info bahwasanya
Moritz Smart Bandung ini menjadi properti keempat dari Moritz Hotels &
Resorts
yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif periode
2020-2024, Mr. Sandiaga Uno, pada Maret 2022.
Hotel yang dibangun
dengan konsep arsitektur monochrome optical illusion concept ini
menawarkan 47 kamar mewah yang dirancang untuk memberikan kenyamanan optimal.
Memiliki 5 tipe kamar yakni: Superior Twin, Superior Double,
Deluxe, Executive, dan Premiere.
Masing-masing kamar dilengkapi dengan smart lock system, fasilitas
wifi gratis, free minibar yaitu Moritz cookies dan
soft drinks yang lezat, dan amenitas lainnya.
Selain
akomodasi mewah dan MOMO Restaurant, Moritz Smart Bandung juga menghadirkan
berbagai fasilitas premium seperti Ritz Lounge,
Pome & Orange & Monochrome Meeting Room yang mampu menampung
hingga 20 peserta.
Dapat oleh-oleh Moritz cookies yang cocok buat temen ngeblog/doc. Raja Lubis |
Sedang asyik-asyiknya ngobrol, saya dikejutkan oleh suara pelayan yang mengantarkan soto pesanan saya.
"Alamak, serius ini sebanyak ini porsinya?", saya pun terkaget dan menanyakan langsung ke marcomm.
"Ya, memang begitu adanya Kang Raja. Ini bukan karena Kang Raja yang pesan. Ke tamu lain pun seperti ini porsinya", jawab sang marcomm tersebut.
Semangkuk soto khas MOMO/doc. Raja Lubis |
Nasi dan pelengkap soto/doc. Raja Lubis |
Satu porsi soto dilengkapi dengan dua buah perkedel kentang dan satu telur rebus yang dibagi dua. Dilengkapi dengan seporsi nasi yang di atasnya ditaburi bawang goreng serta ditemani oleh emping, potongan timun, dan tomat.
Saya pun mulai tak sabar. Saya raih sendok yang sudah disediakan. Kemudian mengambil soto dari mangkuknya. Hm... emang sangat menyegarkan. Di tengah suasana dingin karena hujan, menyantap soto panas adalah nikmat yang tidak bisa didustakan.
Pantas saja, pengalaman kuliner di MOMO Restaurant Moritz Smart Bandung ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi para tamu. Apalagi restoran ini menyajikan juga hidangan internasional dan lokal yang autentik dengan buah delima yang khas sebagai ciri utamanya.
Tersedia juga berbagai pilihan menu yang disiapkan oleh chef berpengalaman dengan menggunakan pilihan bahan berkualitas tinggi. Sehingga para tamu mendapatkan pengalaman makan yang baru dan menyenangkan di MOMO Restaurant.
Saya pun menutup agenda makan siang dengan menu fresh melon juice. Kemudian segera menuju ruang meeting untuk bertemu dengan para peserta workshop, yang tiada lain dan tiada bukan adalah para blogger hebat dari Blogger Bandung.
Sampai sekarang, keberadaan jus ini masih misteri/doc. Raja Lubis |
Yach, begitulah cerita singkat saya mendapat ilmu baru soal personal color yang bisa saya terapkan untuk aktivitas sehari-hari.
Juga menjadi pengalaman tak terlupakan jelajah kuliner di Moritz Smart Hotel yang bakal menjadikan akhir tahun kamu dengan suasana Festive Season, jika kamu menghabiskan liburan di Bandung akhir tahun 2024 ini.