Untuk informasi seputar review film dan info perfilman, silakan kunjungi RajaSinema

Khawatir Maag karena Sering Minum Kopi? Ini dia Solusi Sakit Maag ala Muhammad Aga

“Sesekali minumlah kopi, agar kau tahu menunggu tak selalu manis.” -  Filosopi Kopi

Siapa teman ngopimu?/ Raja Lubis

Bicara tentang kopi maka kita akan bicara tentang sebuah rasa. Buat saya kopi bukan sekedar minuman, ia telah menjadi saksi sekaligus teman dari kepingan-kepingan hidup saya selama ini. Bukan hanya kepingan bahagia, kepingan duka pun pernah ditorehkannya. Bagaimana secangkir kopi panas pernah singgah di betis kaki kanan saya meninggalkan bekas luka hingga kini, meski perlahan telah memudar.

Atau...ketika segelas kopi pernah membawa saya pada cinta monyet. Masih teringat jelas ketika masih masa-masanya cinta SMP, saya bermain ke rumah seseorang yang saya taksir. Lalu ia menyuguhkan saya secangkir kopi tanpa pernah menawarkan dahulu apakah saya suka kopi atau tidak. Akhirnya, dengan bakat akting saya yang mumpuni, saya pun berpura-pura meminumnya, dan itulah peristiwa pertama kali saya minum kopi.

Tapi...itu dulu. Saat ini kopi betul-betul menjadi teman setia setiap hari. Biasanya saya meminum kopi ketika sedang menulis atau siang hari setelah makan siang. Atau sekedar menikmati hidup di kedai-kedai kopi terdekat.

Ngopi dulu di salah satu kedai kopi di Bandung/ Raja Lubis

Kopi dalam Film

Tak bisa dipungkiri hadirnya film Filosopi Kopi (2015) membawa kopi bukan lagi sekedar minuman. Kopi dibawa lebih jauh dari itu. Lebih dalam ke dalam makna kehidupan. Tak heran jika kedai kopi tumbuh pesat terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Salah satu profesi penting dalam dunia perkopian adalah barista. Hasil akhir kopi yang kita minum akan banyak terpengaruh oleh bagaimana seorang barista meramu dan meraciknya. Tentu tak mudah menjadi barista profesional yang bisa menghasilkan kopi yang bisa dinikmati oleh pecintanya.

Perlu latihan dan kerja keras lho untuk jadi Barista, bukan sekedar ngocok-ngocok doang./ via northcoastcc

Kisah Muhammad Aga

Senin (1/10) saya berkesempatan hadir di acara sharing session bersama Muhammad Aga, seorang Barista yang menjadi jawara di ajang Indonesia Barista Championship (IBC) Maret 2018. Keberhasilannya di ajang tersebut, mengantarkannya menjadi wakil Indonesia dalam kejuaraan dunia barista 2018.

Ketika sosok Muhammad Aga dihadirkan oleh MC di acara tersebut, otak saya seperti memutar ingatan kalau saya pernah melihat sosoknya sebelumnya. Ah..iya... rupanya ia pernah main di film Filosopi Kopi 2: Ben & Jody (2017).

Muhammad Aga, Top 17 Barista Dunia 2018/ Raja Lubis

Sebagai barista, Aga pun mengungkap cerita kesehariannya. Ada cerita apa di balik Barista? Salah satu fakta menarik yang Aga bagikan adalah proses yang ia lalui sebelum membuat kopi. Setiap pagi seorang barista harus melalukan kalibrasi mesin kopi sebelum kedai kopi dibuka, Saat pagi hari dan mencoba beberapa gelas kopi menjadi tantangan tersendiri untuk lambung apalagi minum kopi sebelum makan pagi. Menurutnya, menjadi seorang barista sangat rawan terkena sakit maag.

Kopi dan Maag

Dari segi kesehatan, kopi selalu dituding sebagai minuman pemicu asam lambung yang cukup berisiko bagi orang yang memiliki maag. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi memang menyebabkan meningkatnya produksi asam dan peradangan pada lambung.

Kafein juga dapat membuat cincin otot kerongkongan rileks pada bagian bawah sehingga asam  lambung dapat naik sampai ke kerongkongan, seperti yang dialami oleh orang yang terkena GERD (Refluks asam lambung), dada atau tenggorokan terasa panas dan terbakar (heartburn).

Pak Harry (kiri) perwakilan dari Promag menjelaskan hubungan Kopi dan Maag.

Kendati banyak juga yang menawarkan kopi dengan kafein rendah (dekafein) sekalipun tetap tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan kadar keasaman lambung.

Lantas, bagaimana solusi penikmat kopi yang memiliki maag? Atau mereka yang berprofesi barista yang notabene harus melakukan kalibrasi mencicipi kopi puluhan gelas jika terkena maag?

Gejala Maag

Sebelum ke solusi bagaimana mengatasi penyakit maag, penting untuk kita perhatikan gejala-gejala sakit maag.

Gejala maag biasanya ditandai dengan nyeri pada perut bagian atas (area antara pusar dan bawah tulang dada). Selain itu gejala sakit maag bisa berupa:

  • Rasa panas pada perut bagian atas

  • Cepat merasa kenyang ketika makan dan rasa kenyang berkepanjangan setelah makan

  • Mual

  • Kembung pada perut bagian atas

  • Refluks (kembalinya makanan atau cairan dari lambung ke kerongkongan)

  • Sering bersen­dawa

  • Muntah

  • Nyeri ulu hati atau rasa panas dan nyeri di tengah dada (kadang-kadang terasa sampai punggung dan leher) yang muncul ketika atau setelah makan

Sakit maag yang disertai dengan gejala rasa panas di dalam dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan, adalah kasus sakit maag yang seringkali terjadi.

Bagi penderita sakit maag, gejala biasanya akan menjadi lebih buruk jika dirinya juga mengalami stres. Selain stres, masuknya udara lewat mulut ketika mengonsumsi makanan juga bisa menyebabkan perut semakin kembung dan frekuensi sendawa meningkat.

Solusi Penyakit Maag ala Muhammad Aga

Meski profesinya terlihat mengasyikkan, risiko penyakit maag tetap menghantui Aga. Menyadari hal itu, Aga pun tidak serta membiarkan hal itu terjadi. Bukan hanya pada kesehatan dirinya, sakit maag yang datang dapat berpengaruh juga terhadap keberlangsungan kedai dan kafe kopi.  Sebab jika itu terjadi, jangka panjangnya akan berdampak juga pada kesejahteraan petani kopi.

Untuk mengatasi penyakit maag dan agar tetap bisa bekerja dengan baik, Aga sudah lama mengonsumsi obat maag yakni  promag. Kalau kita biasanya hanya mengenal obat ini dalam bentuk tablet, ternyata obat yang memiliki tagline promag ahlinya lambung ini juga hadir dalam bentuk cair. Nah, promag cair lah yang sering dikonsumsi oleh Aga. Bentuknya yang praktis dan harga yang terjangkau, membuat promag cair ia bisa menjadi solusi tepat untuk mengatasi penyakit maag.

Promag Cair./ via ahlinyalambung

Promag juga memiliki  kandungan hydrotalcite yang bekerja  cepat megatasi penyakit maag karena mampu membentuk lapisan  dinding lambung sehingga dapat mengurangi rasa nyeri karena asam lambung.

Yang terpenting dari itu, menurut Aga, kita juga harus bisa mengelola hal lain yang berkaitan dengan penyebab penyakit maag. Menjaga pola makan dengan baik, mengurangi konsumsi  makanan yang dapat menyebabkan  iritasi pada lambung, mengurangi cemas, tidak merokok dan mengelola stres.

Lakukan tipsnya, lalu nikmati harimu dengan secangkir kopi, tanpa khawatir dijemput maag

“Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.”


Read Also :
Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi Jurnalis atau Entertainer namun malah tersesat di dunia Informatika

2 comments

  1. Dapet aja bahasan sudut pandang film, ja. Hehehe. Kalo minum kopi saya gak kena maag. Kambuh teh kalo telat makan aja heuheu.
  2. Iya teh, langsung terbersit gitu aja.

    Heheh, sama teh saya juga gak pernah sakit maag, jd sudut pandang tulisannya dr sudut pandang Aga heheh
Terima kasih sudah berkunjung ke RajaLubis. Tinggalkan jejak dengan mengisi kolom komentar yang ada. Kami tidak memoderasi kolom komentar, jadi silakan re-cek kembali sebelum berkomentar. Hindari komentar dengan memberikan link hidup, sapaan yang salah, dan atau kata-kata kasar.